LibasTuntas.Com– Tanggamus- Wakil sekjen Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Kabupaten Tanggamus bersama Team mendatangi kantor Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Kota Agung Pusat, pertanyakan carut marut pembayaran tarif iuran bulanan dan harga pemasangan air minum yang tidak beraturan, pada hari Kamis (5/9/2024).
Nazori Ihsan Wakil Sekjen DPC GRIB Jaya bersama team mendatangi kantor cabang PDAM Kota Agung pusat yang sekaligus warga Islamik Center Gang Plamboyan, mempertanyakan kepada Kepala cabang yang baru terkait biaya tunggakan yang mereka alami bersama warga sekitar.
“Kedatangan saya bersama team kesini dikarenakan pada hari Rabu tanggal (4/9/2024) sekitar pukul 09.00 WIB, ada sekitar 4 orang petugas PDAM Ingin melakukan upaya pencabutan serta penutupan saluran air minum di rumahnya dan dua warga sekitar Gang Plamboyan.
“Eksekusi penutupan saluran air minum tersebut akan mereka lakukan karena alasan belum membayar iuran bulanan serta denda yang cukup besar, yang menurut mereka sebagai pelanggan sangat tidak masuk akal.
Dikatakan, atas nama oknum ibu L…A memang selalu menjadi perbincangan hangat warga pekon kusa terkhusus di jalan Islamik center. Tidak hanya saya saja yang merasa keberatan, para pelanggan lain pun mengeluh atas tindakan ibu L…A yang menurut mereka diduga telah melakukan korupsi untuk memperkaya diri.
Hal senada yang disampaikan (RD) salah satu pelanggan, berterus terang kalau tagihan rekening PDAMnya biasanya 20.000.00 sampai 25.000.00 perbulan. Iya heran mengapa hal ini terjadi padahal situasi dan kondisi rumahnya normal alias tidak berubah.
“Yang tinggal dirumah cuma saya berdua saja. Saya dan istri saya, sedangkan anak saya cuma satu. Itupun dia sekolah di Bandar Lampung, dan menurut saya pemakaian selalu normal, seperti bulan sebelumnya. Tapi kok biaya rekening saya bisa melonjak tinggi hingga dua kali lipat.
Dikatakan RD, kami mempertanyakan hal itu mengapa bisa terjadi, menurutnya belum ada jawaban yang secara real dan masuk akal. Apakah salah hitung dari pihak PDAM, atau memang pemakaian air di rumah kami sebelumnya memang tidak wajar.
Makanya hingga hari ini saya belum mau membayar, dikarenakan belum ada kejelasan pasti dari pihak PDAM untuk kami para pelanggan. Untuk itu, dirinya meminta persolan segera diselesaikan jika PDAM cara hitungnya yang keliru,” timpalnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Cabang PDAM Kota Agung Pusat, Ardian Pranata SE mengatakan terkait apa yang menjadi keluhan pelanggan sebelum saya menjadi kepala cabang di Kota agung pusat ini, saya minta maaf kepada semua pelanggan atas kesalahan pegawai kami terkait carut- marut harga pemasangan air minum dan tarif pembayaran pelanggan yang kurang beraturan.
“Saya sampaikan, saya menjadi kepala cabang PDAM Kota Agung Pusat baru dua tahun ini, artinya kejadian carut marut terkait harga pemasangan air minum dan tarif pembayaran pelanggan yang sebelumnya terjadi tidak beraturan, tentunya menyebabkan kerugian besar bagi pelanggan. Dan atas nama kepala cabang sekali lagi saya minta maaf,” ucapnya kepada Media Libas Tuntas.com pada hari Kamis (5/9/2024).
Dirinya mengungkapkan sejak awal saya menjadi kepala cabang di Kota agung pusat ini, memang banyak sekali laporan tentang pengaduan pelanggan kepada saya, berbagai laporan yang saya dapatkan kemudian saya mencari tahu apa penyebabnya, dan akhirnya saya menemukan titik kejanggalan yang dilakukan salah satu oknum pegawai kami yang coba bermain.
“Ya, petugas pembaca meter atas nama Rafli pada tahun 2023 kemaren, kemudian saya panggil tanpa ada teguran dan kompensasi langsung saya pecat. Saya tidak perduli kenal saudara A, kenal saudara sih B kalau salah dan melakukan pelanggaran bagi saya tidak ada toleransi dan sudah saya buktikan.
Disampaikan Ardian Pranata, terkait pemasangan sudah ada aturan, kita berpedoman pada aturan. Kedepan kalau ada oknum yang masih coba bermain di lapangan silahkan laporkan kepada saya, dan kalau masuk ranah pidana, tentunya akan saya pidanakan itu stetmen saya,”tegasnya.
“Begitu juga kalau nanti ada kesalahan administrasi pegawai kami, harap laporkan kepada saya dan pastinya akan kami eksekusi juga. Saya sampaikan juga kepada masyarakat jika nanti melihat ada pegawai kami yang bermain silahkan di pidanakan dan saya yakinkan perusahaan tidak akan menutup- nutupi.
“Kami tidak main-main dan Direktur kami tidak akan menutup- nutupi. Misalkan pak ini ada kenalan A, kenalan B sekali lagi saya mohon maaf karena hukum itu tidak mengenal siapapun, kalau salah ya salah dan harus ditindak.
“Tidak ada ceritanya saya mau membela kalau ada pegawai saya yang salah dan tidak ada keuntungan bagi kami. Jadi kami belajar dari sebelum-sebelumnya banyak PDAM yang hancur di karenakan oknum-oknum yang bermain dan tidak ada ketegasan dari pimpinan.
Ditambahkan, dari awal saya menjabat menjadi kepala cabang disini, saya sudah melakukan bersih- bersih, untuk mengingatkan siapapun pegawai saya yang coba- coba ingin bermain pasti akan saya tindak tegas.
“Saya menjadi kepala cabang disini ingin memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan, dan ini akan terus saya jalankan sampai nanti selesai jabatan saya. Jadi saya lakukan untuk memastikan masyarakat merasa puas. Saya hanya menjalankan amanah, dengan harapan di kepemimpinan saya bisa bermanfaat untuk orang banyak itu saja.
Karena kerja saya itu ibadah, saya bisa ngalirin air itu, yang tadinya ada oknum yang bermain kerja di perusahaan mendirikan perusahaan lagi, lebih baik berhenti saja. Dan apabila saya tahu pasti selesai. Dan itu sudah saya buktikan,”kata Kepala Cabang Ardian Pranata. (Ardiyan).